Ketika Walburgus Abulat Pilih Merasul Melalui Karya Jurnalistik

Oleh Eufrasia Noyana Jeleman (Mahasiswi Unika Santo Paulus Ruteng)

Walburgus Abulat. Sosok jurnalis yang tulisan-tulisannya selalu menghiasi sejumlah media mainstream baik media lokal, daerah, media nasional, maupun media internasional dalam tiga dasawarsa terakhir.

Sosok jurnalis ini  sederhana. Gaya bicaranya lugas, kritis, dan sangat prinsipiil. Pria berzodiak Aquarius putra Tureng, Nggalak, Kecamaan Reok Barat, Kabupaten Manggarai ini merupakan anak ketiga dari enam bersaudara pasangan Agavitus Rahu (alm) dan Yustina Hijal (almarhumah) yang sudah malang melintang di dunia tulis menulis. Ia menekuni dunia tulis menulis sejak mengenyam pendidikan SMP-SMA di Seminari Pius XII Kisol tahun 1983-1989.

Bakat itu semakin mendapatkan maknanya ketika ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero Kampus Ritapiret periode 1990-1997. Selama 7 tahun di Kampus Seminari Tinggi Ritapiret dan di STFK Ledalero, pria yang biasa disapa Wall ini mengasah kemampuan menulisnya di beberapa terbitan berkala Majalah BIDUK milik Seminari Tinggi Ritapiret, Majalah Seputar Wisma Ritapiret (SWR), terbitan berkala Majalah AKADEMIKA STFK Ledalero, dan terbitan berkala Majalah MUSAFIR Fratres Keuskupan Ruteng. Ada aneka topik yang ditulis di antaranya soal pastoral, filsafat, politik, teknologi, dan aneka topik lainnya.

BACA JUGA:
Seminari Tinggi Ritapiret dalam Serpihan 28 Tahun Memori Gempa Tektonik 12 Desember 1992
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More