TRIPATRA Hadirkan Engineering for Teenagers bagi Anak Muda
JAKARTA, Pojokbebas.com-Berkolaborasi dengan Indika Foundation, PT Tripatra Engineers and Constructors (TRIPATRA) menyelenggarakan program “Engineering for Teenagers”. Event yang digelar (20/7/2024) itu sebagai upaya untuk meningkatkan kontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Program “Engineering for Teenagers” menghadirkan rangkaian acara yang inovatif untuk membuka minat generasi muda terhadap profesi keinsinyuran dan energi terbarukan, seperti talkshow dan eksperimen.
Ananto Wardono, Green Energy Development TRIPATRA menjelaskan, acara talkshow membahas pengalaman dan pengetahuan tentang berbagai disiplin ilmu teknik, peluang karir di bidang rekayasa, serta peran penting insinyur dalam menciptakan solusi inovatif untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Sementara itu, pada puncak acara, para peserta diajak untuk mengikuti eksperimen sederhana di bidang energi terbarukan, yaitu “Solar Drip Irrigation”.
“Kompetensi di bidang rekayasa sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Komitmen TRIPATRA adalah untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Diketahui, saat ini kebutuhan akan insinyur di Indonesia terus meningkat. Namun, hanya sekitar 14% lulusan perguruan tinggi di Indonesia berasal dari bidang keinsinyuran atau hanya mampu menghasilkan 100 ribu insinyur setiap tahunnya.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan ngera-negara Asia lainnya, meskipun Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia.
Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi juga mencatat ada sekitar 2.671 insinyur per 1 juta penduduk di Indonesia.
Angka ini masih jauh tertinggal apabila dibandingkan dengan Vietnam yang memiliki 9 ribu insinyur per 1 juta penduduk dan Korea Selatan 25 ribu insinyur per 1 juta penduduk.
Dengan mempersiapkan generasi muda untuk berkarier di bidang keinsinyuran, lanjut dia, diyakini tidak hanya memperkuat kemampuan bangsa dalam mengelola sumber daya alam, tetapi juga memastikan kemajuan berkelanjutan yang berdampak positif bagi masyarakat luas.
Program “Engineering for Teenagers”, lanjutnya, memberikan kesempatan bagi sekitar 70 siswa-siswi SMP/Sederajat se-Jabodetabek untuk mengenal lebih dekat dan menciptakan minat generasi muda terhadap dunia rekayasa dan energi terbarukan.
Sebab, kekurangan insinyur ini dapat menjadi tantangan bagi pembangunan negeri di berbagai sektor, seperti infrastruktur, energi, manufaktur, dan lainnya.
“Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu berinvestasi dalam pendidikan dan pelatihan untuk menciptakan lebih banyak tenaga profesional yang kompeten,” kata Ananto.