Plus Minus Permainan Anak-Anak

Oleh Benediktus Kasman, pegiat sosial, tinggal di Maumere

DARI masa ke masa selalu muncul aneka permainan anak-anak. Semuanya diadakan untuk rekreasi. Anak dari lingkungan kota dan kelahiran di pedesaan berbeda fasilitas mainannya. Anak-anak di desa bersenang-senang dengan alat permainan buatan dari karya tangannya sendiri atau hasil dari kerja bersama teman sebaya. Dirakit dari bahan-bahan kayu dan sintetis bekas.

Di masa lampau ada beragam alat mainan buatan dari keterampilannya, seperti gasing, keta pel, sumpit dari bulu dan anak panah dari ranting bambu diikat seutas tali. Semuanya dilakukan secara manual. Kadang juga mereka membuatnya dengan melibatkan orang dewasa. Desainnya ada pada ‘kepala’ dan bukan sketsa gambar di halaman kertas. Hasil penglihatan dan memori akal-daya ingatan yang kuat menjadi sumber satu-satunya dalam pembuatan alat mainan.Peralatan itu digunakan untuk macam-macam keperluan.

Ada yang bermaksud memburu burung-burung liar. Dan kegiatan ini dilakukan bersama-sama dalam kelompok kecilsebagai hobi. Atau kesempatan menguji keterampilan membidik sasaran.

BACA JUGA:
PPK Komcab dan Anak Cabang se-Jakarta Barat Periode 2021-2024 Dilantik, Berharap Pro Bono Publico Terwujud
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More