Humor: Terapi Sosial-Ekologis

Oleh: Bernadinus Steni (Penggiat Lingkungan)

BANYAK orang anti-ketawa. Pada titik tertentu, tertawa dan kegembiraan yang menyertainya seperti senyum, canda, gurauan, dan humor pada umumnya dianggap musuh sikap rasional.

Senyum lebar dan ketawa lepas dicap “main-main”. Ada ungkapan begini, “Jangan ketawa, saya serius”. Tertawa disamakan dengan sikap menolak kesungguhan.

Bahkan ada ungkapan rasa dongkol agak kasar dalam Bahasa Manggarai yakni “ncingi ncangas” (ketawa tidak jelas). Mungkin di budaya lain pun demikian. Intinya, banyak pembatasan dilakukan terhadap instrumen kegembiraan ini.

Namun, kontras dengan penggalan kebudayaan semacam itu, studi-studi psikologi secara meyakinkan menaruh humor dalam jajaran tertinggi sikap mental positif manusia.

Rod. A. Martin dalam “Psychology of Humor”, menulis bahwa di berbagai peradaban, humor lebih didambakan daripada kepintaran.

Kualitas karakter yang humoris dilukiskan oleh banyak penulis dalam untaian kata-kata bercahaya. Misalnya, Martin mengutip beberapa penulis abad 19 yang menggambarkan humor sebagai kombinasi dari tertawa dengan elemen cinta, kelembutan hati, simpati, kehangatan hati, atau perhatian.

BACA JUGA:
Komunitas Guru Mabar Begeraklah Sampai ke Dalam
Berita Terkait
4 Komen
  1. RPLA berkata

    Kualitas seperti itu menjadikan humor sebagai pilihan terapi untuk berbagai penyakit.

  2. Administrasi Bisnis berkata

    Kualitas yang demikian itu menempatkan humor sebagai salah satu pilihan terapi untuk berbagai jenis penyakit.

  3. Sistem Informasi berkata

    Namun, kontras dengan penggalan kebudayaan semacam itu, studi-studi psikologi secara meyakinkan menaruh humor dalam jajaran tertinggi sikap mental positif manusia.

  4. Administrasi Bisnis berkata

    , humor lebih didambakan daripada kepintaran.

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More