5 Pakar Temukan Sirekap Bisa Kunci Perolehan Suara

“Ketika angka itu tiba-tiba bisa melonjak tajam, hasil dari OCR (Optical Character Recognizer), OMR (Optical Mark Reader) yang tadinya cuman 17 harusnya terbaca 11, tapi itu terbacanya bisa sampai 917 di Sirekap,” jelasnya.

Roy menegaskan bahwa semua kejanggalan yang ada tidak dapat dibiarkan begitu saja, meski KPU sering kali menyebutkan jika Sirekap hanyalah alat bantu.

“Meskipun selalu dikatakan Sirekap itu hanyalah alat bantu, faktanya itu adalah alat bantu yang pake uang negara. Jadi gak bisa dikesampingkan, miliaran lagi alat bantu itu,” tegasnya.

Yang lebih parah lagi, kata Roy, sudah hampir dua pekan ini masyarakat tidak bisa memonitor perolehan suara di aplikasi Sirekap.

“Kita gak bisa monitor sekarang, 2 minggu ini blackout kita ga bisa monitor lagi, buat apa anggaran miliaran yang kemudian sekarang tidak bisa ditampilkan,” katanya.

Roy pun mengaku sangat kecewa adanya perkembangan teknologi, namun dimanfaatkan untuk berbuat kecurangan.

“Jadi saya sangat menyesalkan, teknologi kok kenapa dibuat untuk kejahatan,” tandasnya.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More