14 Tahun Pemekaran Matim, Hasilnya Jadi Kabupaten Tertinggal, Bupati Dinilai Gagal

(Wawancara eksklusif Pojokbebas.com dengan tokoh asal Matim, Damianus Ambur)

Pojokbebas.com: Tadi disebutkan bahwa sumbangan sektor pertanian separuh dari PAD Matim. Dan faktanya memang Matim adalah daerah pertanian subur yang belum tersentuh program pemerintah untuk penguatan sektor pertanian. Lalu, pariwisata akan menjadi sektor yang moncer mengingat potensi yang ada serta dekat dengan Labuan Bajo, sentra pariwisata superpremium. Pariwisata akan menghidupkan pertanian. Tapi lagi-lagi Pemda Matim tidak jeli melihat peluang ini. Bahkan bupati mendukung pabrik semen dan tambang batu gamping yang bertentangan dengan pariwisata. Komentar Bapak?

Sangat kontradiktif alur konsep pemikiran Pemda Matim. Baru-baru ini bupati Matim undang hampir semua media lokal untuk bersama pemerintah mendorong pengembangan pariwisata Matim lewat jejaring media untuk menjual potensi wisata Matim. Di sisi lain dia pasang badan untuk membangun tambang dan pabrik semen berskala besar di Lengko Lolok dan Luwuk. Anomali kebijakan. Pariwisata dan tambang adalah dua hal yang sangat bertentangan. Tambang dan pabrik perusak lingkungan yang sulit diatasi pengendalian dampak kerusakannya. Pariwisata butuh ramah lingkungan.

BACA JUGA:
Gonjang-ganjing Pro Kontra Tambang, Ansy Lema: Posisi Saya Tegas Menolak
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More