
14 Tahun Pemekaran Matim: Banyak Persoalan Muncul, dari Toilet Kotor hingga Proyek Mubazir
(Wawancara eksklusif Pojokbebas.com dengan tokoh asal Matim, Damianus Ambur)
Kalau dicermati, media sangat sering mengkritisi pemerintah, bukan kali ini saja tapi hampir sepanjang umur Kabupaten Matim. Tapi rupanya Pemda kebal terhadap kritik, sebab buktinya pemda tak berbuat apa-apa jika mengacu pada status daerah termiskin.
Hemat saya, kritikan-kritikan selama ini yang dialamatkan ke Pemda baik dari masyarakat dan insan pers merupakan bentuk kepedulian para stakeholders Matim. Kritikan itu sah-sah saja. Kritikan-kritikan itu seharusnya menjadi energi positif untuk seorang pemimpin. Jangan alergi dengan kritik. Bahwa ada kritik-kritik yang tidak kritis itu juga biasa.
Seharusnya seorang pemimpin bisa evaluasi semua kritikan yang masuk dan pilah mana yang bisa dijalankan. Ada tiga tipe pemimpin kalau dikritik. Pertama, kalau dikritik dia langsung reaksi baik positif maupun negatif. Kedua, ada pemimpin semakin dikritik semakin diam. Emang gue pikirin, begitu kalau bahasa Betawinya. Ketiga, ada pemimpin kalau dikritik, dia diam dan dia jalankan apa yang dikritik. Saya tidak tahu pemimpin Matim masuk kategori mana.