14 Tahun Pemekaran Matim: Banyak Persoalan Muncul, dari Toilet Kotor hingga Proyek Mubazir

(Wawancara eksklusif Pojokbebas.com dengan tokoh asal Matim, Damianus Ambur)

14 Tahun Pemekaran Matim: Banyak Persoalan Muncul, dari Toilet Kotor hingga Proyek Mubazir
Tokoh asal Manggarai Timur, Bapak Dami Ambur

 

AKHIR-AKHIR ini Manggarai Timur (Matim) banyak disorot publik mulai dari masalah toilet/kakus, sampai masalah besar seperti persoalan geser tapal batas, pembangunan tambang dan pabrik semen, proyek air minum mubazir, infrastruktur pelabuhan di Pota yang mangkrak, infrastruktur jalan di Elar yang memprihatinkan dan segudang masalah lainnya. Matim tampaknya penuh dengan aneka persoalan yang tak terurai dari tahun ke tahun. Padahal usia 14 tahun pemekaran bukan waktu yang pendek untuk menata berbagai persoalan. BACA JUGA: 14 Tahun Pemekaran Matim, Hasilnya Jadi Kabupaten Tertinggal, Bupati Dinilai Gagal

Menariknya, pucuk pemimpin di Matim bukan orang baru. Agas Andreas, yang saat ini menjadi Bupati Matim, bukan orang baru di kabupaten pemekaran itu. Dua periode Agas menjabat wakil bupati mendampingi Yosep Tote . Itu artinya dia sangat mengenal betul kelebihan dan kelemahan daerahnya. Dari situ dia mestinya bisa menyusun strategi pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA:
Dialog Tim Keuskupan Ruteng dan Bupati Manggarai Timur: Dampak Ekologi, Ekonomi, dan Budaya Pabrik Semen dan Penambangan Batu Gamping
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More