Ziarah: Momentum Duc in Altum, Kesempatan Bertolak Lebih Dalam

(Kenangan Ziarah Di Makam Rm. Yohanes Don Bosco Djawa, O.Carm)

 dalam keterbuangan kaum terbuang”.

 

Almarhum telah menjangkau, menjumpai, mengalami, menjamah dan menunjukkan aksi kasihnya yang kuat dan nyata kepada Tuhan dalam diri mereka. Baginya, hakikat kasih tidak dapat ditemukan selain dengan kesungguhan hati, jiwa, akal-budi dan dengan segenap kekuatan raga dalam mencintai Tuhan dan sesama terutama mereka yang menderita seperti Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Satu perbuatan baik yang nyata untuk mereka yang membutuhkan dan menderita lebih penting dari sekedar ritual keagamaan dalam kerumunan dan seribu kata-kata dalam kotbah.

Hati yang tergerak oleh belas kasih kepada yang terpinggir dan terkucil adalah wujud keimanan seseorang kepada Tuhan. Kebaikan dan pembebasan diwartakan dan dilakukan kepada yang miskin dan tertindas adalah tanda hidup berbelas kasihan. Dan hidup berbelas kasih itulah ibadah yang sejati.

Almarhum Rm. Yohanes Don Bosco Djawa, O.Carm telah merayakan emas belas kasih dan kesetiaan Allah dan jawaban atas kesetiaan dan belas kasih Allah melalui perbuatan kasih, perbuatan baik hingga wafat dalam jabatan imamat. Pusaranya di TPU Sukun Nasrani, Jl. Supriyadi Malang Surabaya menjadi tanda kefanaan tubuhnya sekaligus mengingatkan keabadian cinta yang pernah diperbuatkan bagi sesama manusia terutama yang menderita.

BACA JUGA:
Sarkastis Komunikasi di Ruang Publik (Berkaca Pada Dinamika Sidang Paripurna DPRD Sikka)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More