Ziarah: Momentum Duc in Altum, Kesempatan Bertolak Lebih Dalam

(Kenangan Ziarah Di Makam Rm. Yohanes Don Bosco Djawa, O.Carm)

Birziarah ke Pusara seseorang tidak sekedar menaruh karangan bunga, memanjatkan doa dengan penuh iman dan harapan sebagai tanda kasih kepada dia yang telah berpulang ke hadirat Allah untuk sealamanya. Tidak juga sekedar mengenang pengalaman kebersamaan dengannya selama di dunia. Dan tidak juga sekedar bernostalgia dengannya sambil menggugurkan air mata dukacita.

Ziarah: Momentum Duc in Altum, Kesempatan Bertolak Lebih Dalam
Dionisius Ngeta saat Ziarah di Makam Rm. Yohanes Don Bosco Djawa, O.Carm di TPU Sukun Nasrani, Malang, Jawa Timur.

 

Ziarah ke Pusara seseorang selain tanda cinta tapi juga adalah kesempatan untuk bertolak lebih dalam (duc in altum) yaitu  meningkatkan, memperluas, manaikan mutu,  kualitas iman, harapan dan terutama kualitas kasih kepada Tuhan dan sesama manusia. Dengan berziarah orang mempunyai niat, yang muncul dari kedalaman hati yang penuh iman, harapan dan cinta.

Duc in altum dalam upaya meningkatkan kualitas iman, harapan dan terutama kasih tidak lain adalah ikthiar yang dilakukan dengan kesungguh hati-jiwa dan kekuatan akal dan raga. “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. (Mrk, 12:30-31).

BACA JUGA:
Membangun Spiritualitas Arnold Yanssen
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More