Wow, Obor Mas Koperasi Pertama di Asia Tenggara yang Berlakukan Fit And Proper Test Pengurus dan Pengawas Koperasi
Ketua Panitia Nominasi Wilibordus Alfonsus menjelaskan bakal calon yang ternominasi akan mengikuti pemungutan suara secara langsung yang dilaksanakan pada ribuan kelompok RAT yang waktunya akan ditentukan.
Inovasi Baru
General Manager (GM) KSP Kopdit Obor Mas, L. Frediyanto Moat Lering, S.Ak kepada wartawan di Kantor Pusat KSP Kopdit Obor Mas, Selasa siang menjelaskan tiga alasan mengapa dilakukan uji kelayakan dan kepatutan bagi pengurus dan pengawas.
Pertama, Obor Mas ingin melakukan inovasi baru apalagi aset Obor Mas di atas 1 Triliun sehingga diupayakan pengurus dan pengawas yang berkualitas.
Kedua,uji kelayakan dan kepatuhan itu sejalan dengan Juknis Kemenkop & UKM RI Nomor 33 Tahun 2021.
Ketiga, dengan uji kelayakan dan kepatuhan maka pengurus dan pengawas yang ada bisa berkinerja dengan baik untuk menghasilkan lembaga yang bagus sehingga sistem harus dibangun dengan baik. Obos Mas bisa berkembang selamanya kalau sistemnya bagus.
Apresiasi
Empat panelis:Manajer Diklat, E-PR, Litbang & HI Inkopdit Jakarta Stephanus Toga Siagian; Manajer Puskopdit Swadaya Utama Maumere, Frasiscus De Fransu, S.Ak; Kepala Bidang (Kabid) Kelembagaan dan Pengawasan Koperasi pada Dinas Koperasi dan Nakertrans Provinsi NTT, Filipe Lelo Bere, S.E, M.M, dan Wakil Rektor 1 Unipa Dr. Jonas K.G.D. Gobang, S.Fil, M.A menyampaikan apresiasi kepada Obor Mas yang melakukan terobosan sebagai koperasi pertama di Indonesia yang menerapkan menerapkan Petunjuk Pelaksanaan yang dikeluarkan Kemenkop & UKM RI Nomor 33 Tahun 2021 tentang Pedoman Uji Kelayakan dan Kepatutan bagi pengurus dan pengawas Koperasi yang hendak mengikuti calon pengurus dan pengawas di lembaga koperasi itu periode 2022-2025 “Inkopdit menyampaikan apresiasi kepada KSP Kopdit Obor Mas sebagai koperasi pertama di Indonesia yang menerapkan Petunjuk Pelaksanaan yang dikeluarkan Kemenkop & UKM RI Nomor 33 Tahun 2021 tentang Pedoman Uji Kelayakan dan Kepatuhan bagi pengurus dan pengawas,” kata Stephanus Siagian.