Di Indonesia, Keris Dongson Asal Vietnam Utara Produksi 700 Tahun Sebelum Masehi Hanya Ada di Museum Bikon Blewut Ledalero
Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)
Pada rentang waktu 1956 – 1965, Verhoeven SVD membentuk Tim Ekspedisi II yang terdiri dari para mantan siswanya di Seminari Mataloko (Verhoeven SVD, Piet Petu SVD, Darius Nggawa SVD, Frans Nurak SVD, Rokus Due Awe) dan melakukan penjelajahan-ilmiah dan menghasilkan penemuan-penemuan di bidang Paleontologi berupa “Fauna Gua bertingkat sub-fosil” dan “Fauna daratan prehistoris bertingkat fosil” serta “Flora bertingkat sub-fosil”. Untuk memper-tanggungjawabkan semua hasil–karyanya ini, Verhoeven, SVD membangun hubungan dan kerja sama dengan Ilmuwan – Ilmuwan di Eropa dari Universitas Utrecht dan Universitas Leyden serta para Arkeolog di Bogor dan Bandung, yang mempelajari dan menganalisa serta mempublikasikan hasil penemuan dan penelitian ini di beberapa Majalah Ilmu Pengetahuan seperti ANTHROPOS (Internasional) dan BERITA MIPI (Nasional). Kegiatan penelitiannya di Flores ini sejak semula sudah diketahui dan diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia, karena Verhoeven SVD selalu memberikan laporan secara berkala mengenai hasil – hasil penelitiannya ini ke Dinas Purbakala di Jakarta dan Seksi Pengajaran dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kupang. Bersamaan waktu dengan hasil – hasil penelitian dan etnografi dari rekan – rekan misionaris yang lain tentang sejarah budaya – budaya dan agama – agama non – Kristen di Oceania dan Asia Tenggara, Verhoeven SVD pun mengoleksi hasil – hasil penggalian dan penemuannya di Flores yang sebagian besar kini menjadi koleksi-koleksi utama Museum Bikon-Blewut Ledalero.