Di Indonesia, Keris Dongson Asal Vietnam Utara Produksi 700 Tahun Sebelum Masehi Hanya Ada di Museum Bikon Blewut Ledalero
Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)
Hasil-hasil penggalian dan penemuannya sejak tahun 1950 hingga tahun 1965 ini mula-mula disimpan saja di Seminari Menengah Todabelu/Mataloko, Kabupaten Ngada, yang dikelola dan dijaga oleh imam-imam SVD. Namun setelah Verhoeven SVD pulang ke Nederland pada tahun 1967, hasil-hasil temuan dan penggaliannya itu cuma dikenal lewat tulisan-tulisannya di Jurnal ANTHROPOS dalam bahasa Jerman dan lewat laporan-laporan hasil penelitiannya ke Dinas Purbakala di Jakarta. Pada tahun 1975, datanglah seorang misionaris asal Nederland yang masih muda dan energik, Drs. Guus Cremmers SVD, yang mendapat tugas sebagai Dosen Kesenian dan Filsafat Sastra di STFK Ledalero-Maumere, Kabupaten Sikka. Atas inisiatifnya dan dengan persetujuan Pimpinan Regio SVD Ende saat itu, seluruh koleksi hasil-hasil temuan dan penggalian Verhoeven itu dipindahkan ke Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, Kabupaten Sikka. Guus Cremmers SVD merawat dan menjaga koleksi-koleksi tersebut sampai dengan kedatangan Pater Drs. Piet Petu SVD pada tahun 1982, yang sengaja dipindahkan dari Ende untuk menjadi Dosen Sejarah Kebudayaan di STFK Ledalero.