Watak Alienatif Turisme Komodo
Oleh: Servasius Irwan Budi Setiawan (Penulis adalah Pelaku Wisata)
Konservasi di Taman Nasional mesti berjalan serempak dengan preservasi manusia melalui pengelolaan pariwisata dan rekreasi di Zona Pemanfaatan Wisata. Itu roh Taman Nasional yang dimandatkan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Oleh karena itu, pengembangan pariwisata berkelanjutan dipandang sebagai industri masa depan yang humanis dan environmentalistik. Ia dianggap berwatak organic karena memandang semua sisi dan sektor adalah satu kesatuan terpadu, tak terpisahkan dan saling mempengaruhi. Model eksploitasi, pemerasan dan eliminasi kuno, tak hanya terhadap lingkungan hidup tetapi juga manusia, ditinggalkan.
Untuk memastikan hal ini, saya mengajak anda untuk memeriksa pariwisata Komodo, Labuan Bajo, dengan segala permasalahannya. Di balik pro-kontra soal Wisata Super Premium, adakah watak alienatif industri dan kapitalisme kuno tetap berkuasa?