Warga Bongkar Rumah Matius Demin di Wae Munting

Suaminya mengisahkan, rumah semi permanen berdinding papan itu dibangun tahun 2007. Kondisi rumah hampir roboh terdampak bencana pergerakan tanah yang terjadi berulang kali sejak tahun 2018.  Kondisi paling parah terjadi tahun 2021 dan 2022.

Fondasi bangunan terbelah. Lantai dan tembok retak mulai dari ruang tamu, kamar hingga dapur. Keseluruhan bangunan itu sudah miring dan nyaris roboh.

7 rumah lainnya kategori rusak ringan, yakni rumah permanen ukuran 7×9 meter milik Wilhelmus Gostram, rumah permanen ukuran 6×8 meter milik Kristoforus Mantat, rumah permanen ukuran 4×7 meter milik seorang mama Sisi Dawas (80), rumah semi permanen ukuran 6×8 milik Daniel Derin, rumah semi permanen ukuran 6×6 meter milik Viktor Bitrudis, rumah permanen ukuran 6×9 meter  milik Karolus Kembung dan rumah berlantai semen ukuran 6×6 meter milik Mikael Agung di Kampung Dange, RT 005.

Sabtu (2/4/2022) kemarin, Penjabat Kepala Desa Nampar Macing (Desa induk), Robertus Mans menggelar pertemuan dengan para korban terdampak dan warga lainnya yang terancam fenomema tanah bergerak di Kampung Wae Munting.

BACA JUGA:
Dua Unit Ruangan SDK Dencang Rusak Parah
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More