Menurutnya, aktivitas menulis adalah kehidupannya, denyut nadinya, nafasnya untuk menghidupi diri sendiri,keluarga, dan berguna bagi orang lain.
“Saya dan keluarga hidup dari tulisan-tulisan saya. Saya menulis untuk Harian Flores Pos di mana saya bekerja. Flores Pos menafkahi saya dan anak istri saya. Saya juga hidup dari karya-karya lepas yang dipublikasikan di beberapa media dari honorarium tulisan. Jadi menulis bagi saya sudah merupakan nafas kehidupan yang sangat berarti dan sangat vital,” tegasnya.
Walburgus mengajak generasi muda untuk mencintai dunia tulis menulis, dunia literasi. “Mari kita gemar menulis. Siapa yang gemar menulis, maka tulisan dan karya-karyanya akan hidup lebih dari seribu tahun,” kata orator yang mewakili wisudawan alumni STFK Ledalero 24 Mei 1997 ini penuh optimistis. ***