
Wajah Indonesia dari Perspektif Mata Perempuan
Oleh Yosefina Erlina, Mahasiswi STIPAS St. Sirilus Ruteng
DALAM setiap jengkal tanah Indonesia, perempuan hadir sebagai ibu, pekerja, pencari nafkah, pendidik, serta sekaligus penjaga nilai. Namun dalam banyak ruang kebijakan, statistik, dan sorotan media publik, suara perempuan masih kerap tak luput. Bila kita ingin melihat kondisi sosial Indonesia saat ini secara utuh, maka kita harus belajar dan melihat dari segi mata perempuan.
Melalui indeks kondisi sosial yang mencakup pendidikan, kesehatan,pekerjaan, serta keamanaan, kita bisa membaca sejauh mana perempuan telah memperoleh ruang yang setara. Realitasnya, dua langkah maju seringkali diiringi satu langkah mundur, khususnya dalam aspek kekerasan, ekonomi, dan representasi publik.
Salah satu angka yang membanggakan adalah Angka Partisipasi Kasar(APK) pendidikan tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik(BPS), pada 2024 APK perguruan tinggi bagi perempuan telah mencapai 35,23%, sedangkan bagi laki-laki berada diangka 28,89%. Ini artinya, perempuan sekarang lebih banyak mengakses jenjang pendidikan tinggi di bandingkan laki-laki. Ini patut kita syukuri (GoodStats Data).