Wabup Belu Buka Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Kawasan Kopi di Kecamatan Lamaknen Selatan

Namun Kadis PMD mengungkap bahwa mengungkap bahwa pasar kopi yang diolah BUMDes Lakmaras  selama ini masih berskala local dan sudah merambah ke Kota Kupang.

“BUMDes Lakmaras telah merintis usaha pengolahan kopi yang pasarnya masih skala lokal karena kualitas kopi yang dihasilkan cukup bagus, maka pasar kopi Lakmaras sampai merambah ke Kota Kupang,” terang Nona Alo.

Nona Alo juga menjelaskan sejumlah upaya pada tahun 2020 untuk memperoleh bantuan lanjutan dari sejumlah lembaga berupa peralatan pasca panen kopi.

“Untuk mendukung upaya pengembangan usaha kopi di Desa Lakmaras, pada tahun 2020, Dinas PMD telah mencoba untuk memperoleh bantuan lanjutan dari Kemendes khususnya untuk membantu desa-desa penghasil kopi di Laksel (selain desa Lakmaras) agar mendapat bantuan peralatan pasca panen kopi sampai pada menjadi kopi biji (kopi beras). Peralatan yang diajukan yaitu alat pengupas kulit cherry (Pulper), alat pengupas kulit tanduk (Huller), dan Grader (alat untuk memisahkan kopi sesuai dengan ukuran besar, sedang dan kecil),” beber Nona Alo.

BACA JUGA:
Antisipasi Kekurangan Air Musim Kemarau, Bupati dan Wabup Belu Cek ke Mata Air dengan Berjalan Kaki 5 Jam
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More