
Vikjen Keuskupan Ruteng Minta Generasi Muda Teguh Berdiri, Jangan Goyah, dan Giat dalam Pekerjaan Tuhan
Laporan Wall Abulat (Jurnalis, Penulis Buku, dan Seksi Humas & Publikasi Perayaan Pancawindu Imamat Vikep Reo RD. Herman Ando).
“Dahulu, di antara para murid Yesus ada beda pendapat “siapa terbesar’, ada survei diam-diam dari Yudas untuk menjual Yesus, ada kemarahan terhadap dua anak Zebedeus yang meminta kenyamanan posisi diri. Di sana ada konflik relasi, konflik kepentingan finansial dan status sosial. Dan Tuhan bertindak dengan membawa mereka semua kepada peristiwa ekaristi, perjumpaan dengan dirinya,” katanya.
Cinta Komunio
Vikjen menggarisbawahi bahwa dalam Kevikepan, dalam karya pastoral bisa juga ada konflik, ada kerkah batin, pengalaman terluka (dilukai-melukai), perbedaan pendapat/perasaan, kehendak, pemisahan, keterpecahan.
“Semua bisa terjadi karena faktor emosional, kepentingan yang berbeda, ketidakjelasan situasi.Namun, marilah sekarang kita belajar lagi dari peristiwa Yesus Kristus yang memberi tubuh dan darahnya bagi hidup dunia. Agar kita promosikan budaya hidup/cinta komunio, agar kita tidak menjauhkan diri dari komunio Kevikepan, tidak memberi ruang kepada iri hati, ingat diri, kebencian, atau sikap balas dendam. Jangalah ada wilayah/KBG/Paroki yang memisahkan diri dari Komunio,Kevikepan:semua kekuatan cinta (power of love) selalu mengalir dari kekuatan yang lebih tinggi, mengalir dari yang Maha Ada,” katanya .