
Vikjen Keuskupan Ruteng Minta Generasi Muda Teguh Berdiri, Jangan Goyah, dan Giat dalam Pekerjaan Tuhan
Laporan Wall Abulat (Jurnalis, Penulis Buku, dan Seksi Humas & Publikasi Perayaan Pancawindu Imamat Vikep Reo RD. Herman Ando).
Mengawali khotbahnya, Vikjen mengutip kutipan bermakna Paus Fransiskus, demikian petikannya:
“Menjadi seorang Kristiani bukanlah hasil pilihan etis atau gagasan mulia, melainkan perjumpaan dengan suatu kejadian dengan seseorang yang memberi cakrawala baru dan arah yang menentukan dalam hidup.”
Pater Vikjen menggarisbawahi makna terminologi perjumpaan sebagaimana yang digarisbawahi Paus Fransiskus.
“Karena perjumpaan inilah orang tidak bosan datang kepada ekaristi meskipun ritusnya sama saja atau pastornya sama saja. Kristuslah yang membuat orang mencintai ekaristi,” kata Vikjen..
Menurut Vikjen, peran prosesi Sakramen Maha Kudus adalah salah satu cara pembaharuan dan penegasan iman akan Allah yang memberi diriNya bagi umat dan bagi semua manusia.
“Oleh karena itu, peristiwa hari ini bukan terutama rumus-rumus atau ritus-ritus, melainkan interaksi dan komunikasi.Dalam iman manusia menyambut panggilan untuk hidup demi persekutuan, baik persekutuan dalam jemaat, maupun dengan siapa pun karena kasih Kristus mendesaknya, kasih Kristus mendesak kita-Caritas Christi Urget Nos,” kata Vikjen.