
Vikep Reo RD. Herman Ando Titip Pesan untuk Gereja, Bangsa, dan Umat Lintas Agama: Teguhkan Persaudaraan dan Persatuan
Laporan Wall Abulat (Jurnalis, Penulis Buku, dan Aktivis Kemanusiaan Lintas Agama)
Kelima, kenangan menjadi imam untuk melayani Allah, sesama umat manusia dan alam ciptaan; kehadiran komunitas pelajar, mengenang kembali akan kehadiran para pendidik dan pengajarku di lembaga pendidikan SDK Mukum 1 tahun 1964-1969; SMP/SMA Seminari Pius XII KIsol 197—1977; Seminari Tinggi Santo Petrus Ritapiret 1978-1984 dan STFK Ledalero 1979-1984. Hampir semua guru dan dosenku telah meninggal dunia, Guru SD masih tinggal seorang Ibu Maria Mekas yang menetap di Paroki Lawir-Rengkam.
Kehadiran mereka semua mengenangka kembali akan sukses dan gagalku sebagai siswa/mahasiswa calon imam diosesan. Mereka semua telah membentuk akal dan akhlakku sebagaimana adaku sekarang.
Menurut Vikep Reo RD. Herman Ando perayaan ini adalah sebuah motivasi dan promosi panggilan menjadi imam, biarawan/biarawati. Kehadiran Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat dan Uskup Labuan Baji Mgr. Maksimus Regus, tokoh agama dan tokoh pemerintah, tokoh adat, dan tokoh pemuda lintas etnis, iman dan agama, mengenangkan akan perjalanan misi pastoralnya sejak ditahbiskan pada 23 Juni 1985 hingga saat ini, di mana RD. Herman telah menjelajah ke Ritapiret, Reo, Loce/Pateng, Cikanyere/Bogor; Wukir, STIPAS/PUSPAS. Kembali ke Reo. Banyak orang baik yang telah kujumpai, yang telah menjadi tangan Tuhan dalam berbagi kasih, dan mendukung karya pastoral yang dipercayakan Tuhan, gereja, dan keuskupan kepada saya.