
Vikep Reo RD. Herman Ando Titip Pesan untuk Gereja, Bangsa, dan Umat Lintas Agama: Teguhkan Persaudaraan dan Persatuan
Laporan Wall Abulat (Jurnalis, Penulis Buku, dan Aktivis Kemanusiaan Lintas Agama)
Berkat dukungan keluarga maka, Frater Herman Ando ditahbiskan menjadi diakon oleh Uskup Atambua saat itu Mgr. Thedorus Sulama, SVD pada 8 Oktober 1984. Usai ditahbiskan menjadi diakon ia kemudian dipercaya menjadi socius yang ditugasi bantu mendampingi Fratres Tahun Oriantesi Rohani (TOR) Seminari Tinggi Interdiosesan Santo Petrus Ritapiret.
Pada tanggal 23 Juni 1985, Diakon Herman Ando bersama tiga diakon lainnya yakni Diakon Yohanaes Hairun, SVD; Diakon Vinsensius Jolasa SVD dan Diakon Kanisius Jalang, SVD diitahbiskan menjadi imam oleh Uskup Keuskupan Ruteng saat itu Mgr. Eduardus Sangsun,SVD di Borong.
Selama ziarah imamatnya, Romo Herman Ando berturut-turut bertugas di beberapa paroki dan lembaga sekolah di antaranya Pastor Rekan Paroki Reo-SMAK Santo Gregorius Reo, Paroki Loce/Pateng, Cikanyere/Bogor, Wukir, Dosen Sekolah Tinggi Pastoral (STIPAS) Santo Sirilus Ruteng, Direktur Puspas Keuskupan Ruteng-Komisi Kerohanian, Kerawam, dan keluarga tahun 2000-2015, dan Vikep Reo.Vikep Reo meninggal di Denpasar Bali pada Rabu (30/7/2025) malam.***