Uskup Ruteng: Festival Golo Koe Bukan Pesta Orang Berduit Tapi Pesta Rakyat

Uskup juga mengatakan, pariwisata menjadi indah dan menyentuh kalbu tatkala dibangun dan bertumbuh dalam keunikan budaya dan spritualitas setempat. Bukan yang eksklusif tetapi inklusif. Bukan menyingkirkan tetapi merangkul yang lain.

“Indonesia tanah air tercinta kita  menjadi hebat dan masyhur bukan  dalam keseragaman tetapi dalam keragaman yang bersatu.

Menyudahi sambutannya, Uskup meneruskan pesan bijak Paus Fransiskus  yang mengajak kita menjadi Gereja dengan pintu-pintu terbuka. Yaitu Gereja yang merangkul semua orang dari pelbagai  suku dan keyakinan. Gereja yang terlibat dalam tawa-canda semua orang dan ingin menyeka air mata  kesedihan dari pipi setiap anak bangsa yang menderita.

 

Uskup Ruteng: Festival Golo Koe Bukan Pesta Orang Berduit Tapi Pesta Rakyat

Drum Band SMAK St. Ignatius Loyola Labuan Bajo memeriahkan opening ceremony Festival Religi-Kultural Golo Koe di Marina Waterfront City Labuan Bajo, Senin (8/8/2022). Foto/Robert Perkasa

 

“Mari kita ulurkan tangan persahabatan. Mari kita rangkai peradaban kasih dalam festival Golo Koe ini. Kita ingin pula merasakan keindahan alam dan kemolekan ciptaan dalam pelbagai perayaan selama sepekan ini.

BACA JUGA:
Sensasi Makanan Tradisional 'Rebok Bukit Porong' di Pertemuan Ketiga DEWG G20 Labuan Bajo
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More