Uskup Maumere Sampaikan Tiga Hal Penting Kepada 340 Peserta Krisma Nangahure
Oleh Dionisius Ngeta, Kontributor Seksi Komsos Paroki Santa Maria Magdalena Nangahure Keuskupuan Maumere.
“Kami telah melakukan pembekalan atau pembinaan terhadap para peserta calon krisma pada setiap hari Minggu selama kurang lebih 6 minggu berturut-turut selain ibadat tobat dan pengakuan pribadi. Materi pembinaan atau pembekalan adalah hal-hal berkaitan dengan Sakramen Krisma. Hal ini dimaksudkan agar para peserta memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup sebelum Sakramen Krisma diterimakan kepada mereka. Diharapkan dengan pengetahuan dan pemahaman yang baik, mereka dimampukan menjadi saksi Kristus, pewarta Sabda-Nya dan menjadi lebih dewasa dalam iman, harapan dan kasih. Sedangkan ibadat tobat dan pengakuan merupakan persiapan bathin bagi perserta agar mereka bisa bekerja sama dengan rahmat Allah, (Roh Kudus) dalam menjalankan Tri Tugas Kristus yaitu Menjadi Imam, Nabi dan Raja”, demikian Ibu Floriana Mbembe, salah satu tim pembina saat ditemui sebelum Perayaan Ekaristi dimulai.
Sebelum para peserta diurapi dengan Minyak Krisma, yang mulia Mgr. Edwaldus Martinus Sedu dan para imam yang hadir menumpangkan tangannya kepada para penerima Sakramen Krisma. Momentum ini diimani sebagai momen tercurahnya rahmat Roh Kudus kepada para peserta sehingga mereka dikuatkan dalam iman untuk terbuka dan bekerja sama dengan Rahmat Allah (Roh Kudus) dalam melaksanakan Tri Tugas Kristus yaitu sebagai Nabi, Imam dan Raja secara lebih dewasa dan bertanggungjawab. Para peserta menerima karunia Roh Kudus dengan lilin bernyala di tangannya. Lilin bernyala di tangan adalah symbol Terang Roh Kudus yang telah datang dan senantiasa menemani mereka untuk menjadi saksi Kristus dan dalam menjalanakan tugas-tugas pewartaan sebagai anggota gereja penuh dengan lebih dewasa dan bertanggung jawab.