Uskup Maumere dan Umat Katolik Tiga Keuskupan di Flores Sambut Jenazah Romo Yakobus Soba
Laporan Wall Abulat (Anggota Biro Komsos KUM dan Ketua Komsos Pasthorus Maumere)
“Tapi sebenarnya beliau itu orang baik yang mau agar orang lain berkembang khususnya para pastor rekan.Saya pernah menjadi pastor rekannya di Paroki Santo Yosef Maumere tahun 1991-1993, sebelum menjadi Keuskupan Maumere dan tahun 1995. Saya menggantikan beliau sebagai pastor Paroki,” kata Uskup.
Pengakuan serupa disampaikan Pastor Paroki Santo Thomas Morus Maumere RD. Laurens Noi; Ketua Biro Komsos Keuskupan Maumere, RD. Polykarpus Sola; dan Kepala SMAS Katolik John Paul II Maumere RD. Fidelis Dua.
Di mata Romo Laurens, Romo Poly, dan Romo Fidel sosok Romo Yakobus Soba merupakan pribadi imam panutan dalam segala hal yang ditandai sikapnya yang tegas, prinsipiil, memilik feeling pastoral untuk pemetaan pengembangan stasi dan gereja, selalu berpihak pada orang miskin, selalu memajukan ekonomi umat, dan menawarkan opsi pendidikan tinggi dengan menolong banyak orang untuk melanjutkan pendidikan entah mengikuti pendidikan di Maumere maupun disekolahkan di Jogya.
“Romo Yakobus memilili indra plus. Lihat saja bagaimana ia bermimpi tentang stasi dan paroki. Ia memilii feeling pastoral, misalnya pemetaan keuskupan, berorientasi pada orang miskin,selalu berpihak pada orang-orang sederhana misalnya di Kuwu, ia membangun kapela dengan jual moke. Bahkan Romo Yakobus sendiri bantu jual moke kepada kalangan para imam saat rekoleksi bulanan. Uangnya digunakan untuk bangun kapela Kuwu.Ini sosok imam yang luar biasa,” kata Romo Laurens.