Uskup Ewald Minta Imam Keuskupan Maumere Harus Jeli Hidup di Zaman yang Dikendalikan Internet dan Media Sosial
“Kita memang tidak bisa memiliki prestasi karena karier dan proses usaha untuk menjadi kaya, namun dalam kesederhanaan dan ketulusan kita setiap hari, kita telah memiliki harta kekayaan yang berlimpah dalam
nama Tuhan Yesus,” kata Uskup.
Uskup pada kesempatan ini mengajukan dua dua pertanyaan penting bagi para imam.Pertama, apakah kita tetap yakin betapa imamat adalah rahmat yang sungguh sangat bernilai, yang harus kita rawat dan kita pelihara dalam nama Tuhan Yesus? Ataukah kita membawa kita pada keraguan akan cinta Allah dan kita mulai meragukan cinta Tuhan Yesus.
Kedua, sudahkan kita meneguhkan dan menguatkan orang lain dalam kehidupan imamat kita, agar alam bangkit dari kelemahan dan kehampaan hidupnya, dan menemukan terang paskah yang mengagumkan dalam keterbatasan dan mungkin keterpurukan hidupnya?
“Petrus pernah gagal, bahkan kegagalannya sebagai murid Yesus,bila dilihat dalam kaca mata duniawi adalah kegagalan yang tak dapat diampuni. Ia meninggalkan gurunya dalam penderitaan yang berat, bahkan
ia tidak ada ketika gurunya di kayu salib. Murid-murid lain pun sama, mereka tercerai berai dalam saat-saat genting dan susah. Bagaimana dengan kita?,” tanya Uskup retoris.