Urgensitas SMK adalah Vokasional

Oleh: Fransiskus Ndejeng

Terus terang sampai saat ini kualitas tenaga kerja Indonesia yang mencari kerja ke negara negara sahabat masih rendah. Bisa dihitung dengan jari tangan dan jari kaki saja yang memenuhi syarat untuk  dapat tembus di pasar kerja di manca negara. Kadang dari berbagai negara dan perusahaan negara sahabat menganggap, bahwa tenaga kerja Indonesia, hanya bisa mengirim tukang kuli, asisten rumah tangga, pekerja informal, dan lain sebagainya, yang rata-rata tidak memiliki tingkat kapasitas keterampilan yang mumpuni. Malah kebanyakan jebolan dari magang saja tanpa skill yang memadai. Pendidikan rata-rata tamatan sekolah dasar atau pun tidak tamat sekolah dasar . Jelas, tidak dapat  menguasai bahasa negara tujuan. Namun, negara menyebut mereka sebagai “pahlawan devisa”.

Kalau mau jujur, kurikulum pendidikan negara kita selama ini, maksudnya, sebelum KTSP dan Kurtilas( Kurikulum K13), lebih berfokus ke jenjang teoritis yang bersifat umum  saja. Seperti memperbanyak membuka sekolah-sekolah umum. Kurang menyiapkan sekolah yang bersifat “asah keterampilan”. Seperti SMK. Pengamatan penulis, baru menginjak sepuluh tahun di negara kita yang tercinta ini, melakukan semacam propaganda fide tentang reformasi pendidikan yang mengikuti arus permintaan pasar kerja, baik domestik maupun mancanegara. Saat ini mulai terasa manfaat langsung dari  penerapan dengan  membuka  sekolah-sekolah berbasis kejuruan. Dengan memperluas akses sekolah kejuruan guna menyiapkan pasar kerja di dunia domestik maupun global. Melaksanakan magang untuk memperdalam dan mempertajam keilmuan dan keterampilan, para siswa bermagang di negara negara tujuan dunia kerja. Seperti Jepang, Thailand, Singapore, Korea Selatan, Rusia, Australia, Hongkong, Kanada, Amerika Serikat, Jepang dan Eropa.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More