Umat Paroki Thomas Morus Maumere Berkomitmen Berjalan Bersama Yesus Menuju Komunitas Perjuangan

Seringkali kita terlalu banyak berbicara, menuntut, memprotes, dan berkomentar dalam hidup, sehingga ruang bagi Tuhan untuk berbicara kepada kita menjadi tertutup. Dalam aneka kesulitan, tantangan dan
masalah yang kita hadapi dalam hidup, kita perlu terus mendengarkan Tuhan berbicara kepada kita melalui itu semua. Hanya orang yang mendengarkan dengan baik yang bisa mengerti dan memahami cara
kerja,rencana, dan kehendak Tuhan dalam hidupnya. Orang yang bisa mendengarkan Tuhan biasanya juga bersedia membuka telinga bagi orang lain. Ada banyak saudara-saudari kita yang butuh didengarkan, entah
itu pengalaman pahit mereka, kegelisahan mereka, dan keluh kesah mereka. Barangkali mereka tidak menuntut sesuatu dari kita, tetapi dengan mendengarkan, itu sudah cukup bagi mereka. Banyak pertengkaran, perkelahian, iri hati dan dendam muncul dalam kebersamaan kita, karena kita tidak saling mendengarkan dan memahami. Padahal Tuhan memerlukan telinga kita untuk mendengarkan kesulitan dan kesusahan sesama kita. Mendengarkan juga membantu kita untuk tidak segera menghakimi dan
menilai sesama berdasarkan prasangka-prasangka yang negatif. Mendengarkan, membantu kita mengontrol kata-kata kita, terukur dalam bicara, seperti halnya seorang nabi yang berbicara hanya ketika di kehendaki oleh Allah.

BACA JUGA:
Masyarakat Menyambut Gembira Tewasnya Pimpinan Mujahidin Timur Ali Kalora
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More