Ukraina Gempur Wilayah Rusia, Jembatan Hancur
JAKARTA, Pojokbebas.com – Pasukan Ukraina semakin agresif menggempur wilayah Rusia, termasuk menyerang jembatan kunci kedua di wilayah Kursk.
Jembatan yang selama ini menjadi rute penyeberangan tentara Rusia dibombardir hingga hancur lebur.
Komandan Angkatan Udara Ukraina Mykola Oleshchuk mengatakan, serangan itu bertujuan untuk mengganggu rute pasokan tentara Rusia.
“Serangan Kyiv merupakan bagian dari serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Ukraina yang sudah berlangsuKomandan Angkatan Udara Ukraina Mykola Oleshchuk di Telegram, dikutip dari AFP, Senin (19/8).
Mykola menyampaikan, serangan udara terus membombardir wilayah vital Rusia.
“Penerbangan Angkatan Udara terus merampas kemampuan logistik musuh dengan serangan udara presisi,” tambahnya.
Mykola mengabadikan serangan itu dengan memuat video udara ledakan yang menghancurkan jembatan di dekat kota Zvannoye, Rusia.
Hanya saja, tidak jelas kapan Ukraina melancarkan serangan itu. Mykola tidak menyebutkan tanggalnya.
Namun, jika dilacak pada laman yang sama, ini sepertinya terjadi Sabtu waktu setempat.
Kabar yang disampaikan Mykola, juga diperkuat para blogger militer Rusia yang memberi bukti bagaimana foto-foto kehancuran terlihat di jembatan itu.
Pada hari Jumat, Ukraina juga mengumumkan telah menghancurkan jembatan terpisah di kota tetangga Glushkovo.
Ini pun diakui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. “Orang-orang kami melakukan pekerjaan yang hebat di semua bidang,” katanya dalam pidato malamnya hari Minggu.
Di saat yang sama, dia mengulangi seruannya untuk pengiriman peralatan utama yang lebih cepat, khususnya kepada Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat (AS).
Kyiv mengirim pasukan dan kendaraan lapis baja melintasi perbatasan pada 6 Agustus.
Ini menjadi serangan terbesarnya di wilayah Rusia sejak Kremlin melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
Sementara itu, serangan terhadap kedua jembatan yang terletak di sungai Seym yang berkelok-kelok melalui Kursk, telah membuat Rusia memiliki pilihan terbatas untuk menyeberangi sungai di daerah tersebut.
Moskow juga mengatakan penghancuran salah satu jembatan telah menghambat upaya evakuasi.
“Lebih dari 120.000 orang telah mengungsi dari wilayah tersebut sejak pertempuran dimulai,” kata pejabat pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin.