Tujuh PSE yang sebelumnya Ditutup Dibuka Lagi, Kominfo: Manfaatkan Waktu Lima Hari Kerja untuk Pindahkan Aset

Wow, Proyeksi Google untuk Potensi Ekonomi Digital Indonesia 2025 Capai USD140 Miliar
Menkominfo RI Johhny G Plate (kiri) dan President Google Asia Pacifik Scoot Beamount (kanan), pada sela-sela acara World Economy Forum di Davos, Swiss, Senin (23/05/2022). (Foto: Kominfo.go.id / Berto)

 

JAKARTA, Pojokbebas.com – Ancaman Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menutup Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat tidak main-main. Dalam Siaran Pers Kominfo No. 310/HM/KOMINFO/08/2022, Senin (1/8/2022) berjudul “Perkembangan terbaru Pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat per Senin 1 Agustus 2022”  Kominfo melalui Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Semuel Abrijani Pangerapan, menyampaikan perkembangan terbaru/update terkait pelaksanaan pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE). Bahwa sampai hari Senin (1/8/2022) pukul 11.00 WIB, sejumlah 9.106 sistem elektronik telah terdaftar. Jumlah sistem elektronik ini didaftarkan oleh  5.419 PSE.

Terkait dengan 7 (tujuh) PSE yang sebelumnya telah dilakukan pemutusan akses, Kementerian Kominfo telah melakukan beberapa upaya tindak lanjut. Akses Paypal telah dibuka sementara sejak hari Minggu, tanggal 31 Juli 2022 pukul 08.00 WIB sampai hari Jumat tanggal 5 Agustus 2022 pukul 23.59 WIB. Hal itu dilakukan untuk memberi kesempatan kepada Paypal memindahkan aset-asetnya ke platform lain sembari terus intens berkomunikasi dengan pihak Paypal yang selama ini belum merespon.

“Kami sekali lagi meminta kepada masyarakat untuk bisa memanfaatkan 5 hari kerja yang diberikan Kominfo untuk masyarakat bisa memindahkan aset-asetnya di Paypal ke platform lain. Di saat yang bersamaan kami terus berusaha untuk berkomunikasi dengan pengelola Paypal, karena sampai saat ini meskipun sudah dicoba untuk berkomunikasi dengan berbagai macam cara/jalur, Paypal sama sekali belum merespon,” ujar Semuel.

BACA JUGA:
Pemuda Katolik Gagas Gerakan Pemuda Penggerak Transformasi Digital

Selain itu, Kementerian Kominfo pun telah menghubungi kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta untuk membantu mengkomunikasikan dengan Paypal agar dapat merespon pesan dari Kominfo.

Lebih lanjut, komunikasi dengan Steam, Dota dan CS Go sampai hari ini juga terus dilakukan. Para PSE tersebut telah merespon email dari Kementerian Kominfo meskipun belum mengisi formulir pendaftaran seperti yang diminta sebagai prasyarat normalisasi.

“Untuk ketiga game ini, kami juga meminta bantuan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta untuk mendorong supaya mereka segera merespon permintaan dari Kominfo. Pihak Kedutaan sedang membantu untuk melakukan komunikasi tersebut.” ucap Direktur Jenderal Aptika Kementerian Kominfo.

Semuel menambahkan bahwa respon dan itikad baik dari para pengelola ketiga game sangat penting agar para pengguna game tersebut bisa segera kembali menikmati layanannya di Indonesia. “Kami optimis ketiga game ini kooperatif dan segera memenuhi kewajiban, sehingga bisa segera dibuka kembali”, tambahnya. 

Sedangkan terkait dengan Yahoo, Origin.com dan Epicgames yang juga merupakan perusahaan asal Amerika Serikat, Kementerian Kominfo juga telah melakukan berbagai macam upaya untuk menjangkau ketiga PSE tersebut. Namun sampai saat ini ketiganya juga tidak memberikan respon atas komunikasi dari Kementerian Kominfo. Dalam hal ini, Kementerian Kominfo juga meminta bantuan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta untuk memfasilitasi komunikasi dengan Yahoo yang bermarkas di Sunnyvale, Epicgame di North Carolina, dan Origins di Redwood City.

BACA JUGA:
Masuk Tahun Politik, Kominfo Ajak Warganet Santun dalam Bermedia Sosial

“Kami juga memohon bantuan kedutaan besar Amerika Serikat untuk berkomunikasi dengan PSE tersebut mengingat upaya komunikasi yang dilakukan oleh Kominfo selama ini dengan berbagai macam cara tidak mendapatkan tanggapan sama sekali,” tutup Semuel.

Kementerian Kominfo akan melakukan update secara berkala terkait dengan perkembangan isu ini untuk memberikan informasi yang berimbang dan transparan bagi masyarakat Indonesia.*(Edti. Pb-7/ kominfo) 

*

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More