
Trias Politica Plus Pers Pilar Keempat Demokrasi, Antara Harapan dan Kenyataan
Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis Pojokbebas.com, dan Kolumnis di Pelbagai Media)
Data korban kekerasan ini mungkin banyak, karena ada juga kasus kekerasan yang dialami para jurnalis di daerah tidak dilaporkan ke organisasi wartawan dan atau kepada otoritas berwewenang.
Dalam konteks terakhir ini, bisa saja ada di antara kita yang pernah menjadi korban kekrasan akibat ulah oknum-oknum pejabat, baik kekerasan fisik, kekerasan verbal, kekerasan larangan peliputan, dan aneka bentuk kekerasan lainnya.
Kalau ada di antaranya kita menjadi korban, dan atau ada di antara kita menjadi pelaku, maka sesungguhnya kita sedang mempertontonkan sandiwara demokrasi yang mengagungkan keberadaan pers sebagai pilar keempat demokrasi dari satu sisi, namun juga pada saat yang bersamaan, kita terbilang sebagai pengkiatan dan perusak demokrasi karena perilaku kita yang menjadi bagian dari perusak demokrasi itu sendiri.
Mudah-mudahan, tak ada dusta di antara kita. Kalau masih ada di antara kita yang berdusta, maka alangkah baiknya kita merenungi pesan bermakna yang disampaikan (Abigail Adams 1774-1818), ketika ia berkata “Saya makin yakin bahwa manusia adalah makhluk yang berbahaya dan bahwa kekuasaan baik yang diberikan pada sedikit orang maupun banyak orang adalah selalu tamak dan terus berteriak meminta kekuasaan yang lebih banyak.”