Transisi Energi, Tapi Bukan Transisi Keadilan

Oleh Pascual Semaun, SVD, Misionaris Indonesia bekerja di Paraguay, Amerika Latin

Pembangunan sejati bukan sekadar soal infrastruktur dan angka-angka ekonomi. Ia
harus berakar pada keadilan ekologis, kesetaraan sosial, dan keberanian moral untuk
mendengarkan suara yang paling sering diabaikan. Dalam masyarakat adat yang menjaga
tanah dengan cinta dan kesetiaan, sesungguhnya masa depan kehidupan yang berkelanjutan
sedang dijaga—bukan dihambat.

Sebagaimana disampaikan oleh Lucia Kalangona, SSpS, seorang religius putri asal
Lembata: “Sebagai anak dari Lembata, saya turut merasakan perjuangan para tetua adat
untuk menemukan jalan yang terbaik. Tanah adalah ibu, segala-galanya. Semoga Ama Lera
Wulan, Ina Tanah Ekan memberi berkat bagi mereka yang berjuang demi keadilan dan
kebaikan.”

Doa dan harapan ini bukan sekadar ungkapan pribadi, melainkan gema dari hati
banyak orang yang mencintai tanahnya. Di dalam keberanian warga menjaga kehidupan,
tercermin harapan akan dunia yang lebih adil dan berbelas kasih—bukan hanya bagi Flores
dan Lembata, tetapi juga bagi seluruh bumi.***

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More