
Transisi Energi, Tapi Bukan Transisi Keadilan
Oleh Pascual Semaun, SVD, Misionaris Indonesia bekerja di Paraguay, Amerika Latin
Warga Bukan Musuh, Melainkan Penjaga Kehidupan
Masyarakat Flores dan Lembata tidak meminta belas kasihan; mereka menuntut
penghormatan atas hak hidup, tanah, dan identitas mereka. Tidak layak disebut sebagai
pembangunan jika akibatnya adalah hilangnya air, tanah, rumah, dan masa depan.
Transisi energi tidak dapat dibenarkan jika dilakukan dengan mengorbankan
komunitas lokal demi terang di kota besar. Suara mereka adalah suara kehidupan, bukan
kebencian—melainkan ungkapan cinta yang membela tanah warisan dari kehancuran.
Warga Flores dan Lembata menyuarakan dukungan penuh terhadap sembilan tuntutan
Koalisi Warga Flores–Lembata, termasuk penghentian proyek panas bumi yang tidak
memperoleh FPIC, serta pemulihan atas kerusakan lingkungan dan sosial yang telah terjadi.
Tuntutan tersebut mencakup penghentian kekerasan dan kriminalisasi, penarikan aparat dari
wilayah konsesi, dan pengakuan penuh terhadap hak-hak masyarakat adat.
Penutup: Pembangunan yang Berakar pada Keadilan