Tindakan Kekerasan Guru di Sekolah Berdampak Traumatis

Oleh : Fransiskus Ndejeng *)

Sekolah Ramah Anak

Sejak tahun 2017, ada beberapa sekolah di kabupaten Manggarai Barat yang ditetapkan pemerintah daerah dan pemerintah pusat sebagai kelompok Sekolah Ramah Anak. Antara lain; SDN Labuan Bajo 2, SMP Negeri 1 Komodo, SMA Katolik St. Ignatius Loyola, dan terakhir, adalah SMK Katolik Stela Maris Labuan Bajo. Jadi, belum semua sekolah   di kabupaten ini diterapkan sebuah kebijakan yang pro anak sebagai Sekolah Ramah Anak. Sementara dari hari ke hari, tindakan kekerasan sering terjadi  di lingkungan   sekolah, bahkan semakin menonjol.  Bagaikan fenomena gunung es, sangat terselubung dan seperti bom waktu, akan meledak manakala siswa ngambek, tidak mau ke sekolah. Tidak ingin lihat muka guru pelaku kekerasan. Takut guru mata pelajaran  tertentu. Takut mendapat olokan, hinaan, fitnahan, memberi label nama hewan, seperti disebut moyet, kambing, dan sebagainya. Diancam. Diskorsing, berlutut, perlakuan tidak adil dan main hakim sendiri.  Sangat tidak bijaksana, tidak adil dan muncul kecendrungan guru untuk melakukan tindakan kekerasan di sekolah (di kelas).

BACA JUGA:
Bravo!  Kartini Masa Kini Telah Bangkit
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More