Tiga Kebodohan vs Ekspansi Investasi Asal Tiongkok

Model baru pemain pasar global asal Tiongkok mengalirkan investasi ke 70 negara seperti Kongo, Angola, Zambia, penyulingan minyak di Kyrgyzstan, hingga 30 kasino di Sihanoukville Kamboja
(John Pomfret, 2018; Mark Akpaninyie, 2019). Tahun 2013, melalui investasi 1,5 miliar dollar AS, BUMN Bank of China mengambil-alih perusahan teknologi militer (high-precision) Amerika Serikat,
Henniges (Peter Schweizer, Secret Empires, 2018).

Sedangkan Jepang, sejak 1950-an merintis kultur intelijen daya-saing hasil sinergi agen-agen intelijen terlatih pemerintah dan perusahan swasta pasca Perang Dunia II. Fokusnya ialah informasi dan
analisa kondisi-kondisi khusus seluruh dunia untuk pimpinan bisnis di Jepang (Kahaner, 1996:16-17).

Pimpinan bisnis Jepang cepat dan tepat meraih peluang dan merepons tantangan lingkungan strategis bisnis global (Andrew M.Hare, 2010: 13). Sehingga meski Jepang kalah Perang Dunia II, namun
menjadi “adidaya” sains, teknologi, industri, dan nilai-budaya hingga abad 21; sebaliknya, imperium Uni Soviet bubar karena rapuh bidang soft-power IPTEK dan nilai-budaya pembentuk karakter SDM.

BACA JUGA:
Refleksi dan Memaknai Purnatugas
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More