Tidak Sekadar Menang–Kalah Pilkada Sikka 

Oleh Dionisius Ngeta, S. Fil, Warga RT/RW 018/005 Kelurahan Wuring Kec. Alok Barat

 

Perkuat Sportivitas

Dalam Piala Dunia tahun 2014, Kroasia memang akhirnya kalah. Namun dunia mencatat bahwa mereka memiliki sportivitas yang tinggi. Kroasia meraih kemenangan moral, kemenangan tertinggi dalam sebuah kontestasi/pertandingan!

Sportivitas memang pahit karena ia mengharuskan kita untuk lebih menjunjung etika dan moral daripada hasil dari sebuah kontestasi. Muara sportivitas adalah keluhuran nilai. Etika dan moral mengorientasikan manusia pada proses menemukan kebenaran, kebaikan, keindahan, dan kepantasan dalam sebuah kontestasi, termasuk kontestasi dalam politik dan demokrasi semisal Pilkada.

Dalam kontestasi atau pun pertandingan, etika dan moral menuntut untuk mengutamakan kehormatan atau martabat dalam meraih kemenangan. Karena itu, orangtua kita mengatakan, “Untuk apa menang, sukses, dan kaya raya jika kamu tidak terhormat?”

Albert Camus, menyebut sportivitas sebagai nilai yang membangun karakter manusia. Ia tak ada hubungan secara langsung dengan kekalahan dan kemenangan. Kekalahan dan kemenangan adalah akibat dari perjuangan. Sportivitas mengutamakan proses, mengajarkan manusia untuk menemukan nilai-nilai ideal berupa kebersamaan, etika, tata karma, sopan santun, keadilan, kebenaran, kejujuran dan keadilan yang bermuara pada martabat.

BACA JUGA:
Menang-Kalah Putusan MK
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More