Tidak Ada PLN untuk Menyedot Air, Warga Dusun Tureng Berjalan Kaki Satu Kilometer ke Mata Air

“Pinggang jadi encok karena bawa beban sembari menjajal jalan mendaki yang cukup terjal kemiringannya,” kata Kristina Kurniawati kepada awak Pojokbebas.com di Tureng.

Gelap Puluhan Tahun Tanpa Listrik PLN, Perwakilan Tiga Kampung di Reok Barat Temui Bupati Manggarai
Bupati Manggarai Herybertus G.L. Nabit menerima seekor ayam jantan persembahan dari Kepala Adat Gendang Tureng Bapak Valens Neda di Ruang Kerja Bupati Herybertus di Ruteng, Manggarai, NTT, Kamis (30/6/2022). (Foto Yeri Dasor)

 

Ada Mata Air di Samping Kapela Tureng Tapi Butuh Arus Listrik

Berjalan kaki satu kilometer ke mata air Hombo atau Wae Pering dengan menuruni lembah dan mendaki bukit sebenarnya bukan satu-satunya pilihan warga Tureng untuk mendapatkan air bersih jika mata air yang terletak di samping Kapela Tureng bisa disedot dan itu membutuhkan daya listrik yang lumayan.

Mata air tersebut memiliki kedalaman 24 meter dengan persedian air yang cukup banyak baik pada musim hujan maupun musim kemarau tampak tak pernah surut apalagi kering.

Menghadapi masalah tersebut, belum lama ini tepatnya pada Juli 2022, Pater Paskalis Semaun, SVD selaku inisiator dengan menggandeng Kepala Adat tiga kampung yaitu Tureng, Sambor, dan Munta menemui Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit, dan pihak Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Flores di Ruteng untuk mengajukan permohonan perluasan jaringan listrik ke tiga dusun yang berada di jalur jalan provinsi tersebut.

BACA JUGA:
Kepada Para Guru Indonesia, Presiden : Terima Kasih Telah Mendidik Anak-Anak Indonesia
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More