Sementara itu, John Rawls, seorang filsuf politik yang terkenal dengan teori keadilan, juga mengemukakan pandangan tentang spiritualitas politik yang lebih berfokus pada prinsip keadilan sosial. Rawls berpendapat bahwa sebuah sistem politik yang tepat harus berdasarkan pada kesetaraan dan keadilan bagi semua pihak, terutama yang terpinggirkan. Dalam konteks spiritualitas politik, Rawls menekankan pentingnya kebijakan yang menciptakan kesejahteraan sosial dan memperbaiki kondisi hidup bagi mereka yang kurang beruntung. Menurutnya, spiritualitas politik yang baik harus melibatkan rasa tanggung jawab moral terhadap sesama, serta berkomitmen untuk membangun masyarakat yang adil dan inklusif, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang setara untuk berkembang.
Kesimpulan dari pembahasan terapi politik dalam konteks spiritualitas politik bagi para politikus menunjukkan bahwa kedua aspek ini saling melengkapi dan penting untuk keberhasilan serta kesejahteraan politikus. Terapi politik dapat memberikan dukungan emosional dan psikologis bagi politikus untuk mengatasi stres, konflik, atau tekanan yang mereka hadapi dalam dunia politik. Sementara itu, spiritualitas politik menawarkan dasar moral dan etika yang kuat, yang membantu politikus tetap terhubung dengan nilai-nilai luhur dan tujuan lebih besar dalam menjalankan tugas mereka, seperti melayani masyarakat dengan kejujuran dan integritas.