Terapi Politik bagi Politikus

Oleh Fardinandus Erikson (Peminat Karya Pendidikan)

Mengatasi krisis identitas politikus telah menjadi perhatian beberapa ahli psikologi dan politik. Menurut Erik Erikson, seorang psikolog terkenal yang mengembangkan teori perkembangan psikososial, krisis identitas terjadi ketika seseorang merasa kehilangan arah atau ketidakpastian tentang siapa mereka dalam konteks sosial. Dalam dunia politik, politikus sering kali menghadapi perubahan besar dalam karier mereka, seperti kehilangan jabatan atau konflik internal, yang dapat memunculkan rasa bingung atau perasaan terasing. Untuk mengatasi hal ini, Erikson menyarankan pentingnya penguatan identitas pribadi yang lebih stabil dan fleksibilitas dalam beradaptasi dengan perubahan, sambil tetap berpegang pada nilai-nilai pribadi yang mendalam, seperti kejujuran dan integritas, meskipun menghadapi tantangan politik.

Susan David,  menekankan pentingnya kelincahan emosional dalam mengatasi krisis identitas. Menurutnya, politikus perlu menerima perubahan perasaan dan tantangan yang datang dengan posisi mereka, tanpa terjebak dalam perasaan negatif atau penolakan terhadap perubahan itu. Dengan mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi secara emosional dan tetap membuka ruang untuk pertumbuhan, politikus dapat menemukan cara untuk menyelaraskan diri mereka dengan peran yang mereka jalani, meskipun dalam situasi yang penuh ketidakpastian. Hal ini juga melibatkan introspeksi dan penemuan makna yang lebih dalam dalam pekerjaan mereka, yang akan membantu mereka merasa lebih terhubung dengan identitas asli mereka, bahkan saat berada di tengah-tengah turbulensi politik.

BACA JUGA:
Kokak si Tukang "Joak"
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More