Teologi Pembebasan, Perjuangan Terhadap Nasib Orang Miskin Dan Tertindas (Bag. II)

Oleh RP. Pascual Semaun (Paulus Paskalis Semaun, SVD), Misionaris SVD tinggal dan berkarya di Paraguay-Amerika Latin.

Kesimpulan

Teologi Pembebasan yang dikembangkan oleh Gutiérrez menekankan komitmen terhadap kaum miskin,
dengan menegaskan bahwa iman Kristen harus bersifat aktif dalam memperjuangkan keadilan sosial. Bagi
Gutiérrez, teologi bukan hanya sekadar refleksi akademis, tetapi harus diintegrasikan dengan tindakan nyata
untuk mengubah struktur sosial yang tidak adil. Ia juga menekankan pentingnya solidaritas, pendampingan, dan
pembebasan yang mencakup seluruh dimensi kehidupan—ekonomi, sosial, dan spiritual.

Teologi Pembebasan yang dipromosikan oleh Gutiérrez mengajukan pandangan teologis yang mengarah pada
transformasi sosial secara menyeluruh. Gutiérrez mengajak umat untuk tidak hanya peduli pada masalah rohani
dan adat, tetapi juga terlibat dalam perubahan struktural untuk mengentaskan kemiskinan dan ketidakadilan.
Kemiskinan adalah masalah mendalam yang harus diberantas secara bersama dalam terang iman yang autentik
dan radikal.

Penerapan Teologi Pembebasan dalam praktik pastoral di Amerika Latin dapat memperkuat komitmen Gereja
untuk memberdayakan kaum miskin, melawan ketidakadilan, dan menciptakan perubahan sosial yang lebih
adil. Dengan memfokuskan pelayanan pada penderitaan dan marginalisasi, misi Gereja lebih relevan dan
terlibat dalam kehidupan sosial-ekonomi umatnya, memberikan contoh nyata tentang bagaimana iman Kristen
harus diwujudkan dalam tindakan kasih dan keadilan sosial. *** (SELESAI)

BACA JUGA:
Teologi Pembebasan, Perjuangan Terhadap Nasib Orang Miskin dan Tertindas (Bag. I)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More