Teologi Pembebasan, Perjuangan Terhadap Nasib Orang Miskin Dan Tertindas (Bag. II)

Oleh RP. Pascual Semaun (Paulus Paskalis Semaun, SVD), Misionaris SVD tinggal dan berkarya di Paraguay-Amerika Latin.

Reaksi komunitas miskin di Amerika Latin terhadap kepergiannya dipenuhi dengan kesedihan dan rasa terima
kasih. Bagi banyak orang, Gutiérrez adalah suara yang mewakili penderitaan mereka. Karya utamanya, Teologi
Pembebasan, tidak hanya mengkritik struktur kekuasaan yang ada, tetapi juga memberikan perspektif baru bagi
kaum miskin dalam memahami penderitaan mereka secara teologis. Gutiérrez menginspirasi harapan dan aksi
sosial yang terus relevan hingga kini. 7

Di dunia teologi, kematiannya mendorong refleksi kritis mengenai relevansi teologi pembebasan di tengah
tantangan kontemporer. Banyak teolog menegaskan perlunya menyesuaikan ajaran ini dengan realitas saat ini,
tanpa mengabaikan komitmen terhadap hak asasi manusia dan keadilan sosial.

Paus Fransiskus memuji warisan Gutiérrez dan menegaskan komitmennya terhadap orang miskin. Bagi Paus,
perjuangan untuk keadilan adalah manifestasi dari iman sejati kepada Tuhan, yang melampaui politik dan harus
diwujudkan melalui aksi sosial.

Secara keseluruhan, kematian Gutiérrez bukan hanya menutup bab penting dalam teologi pembebasan, tetapi
juga membuka ruang untuk merenungkan peran teologi ini dalam menciptakan dunia yang lebih adil.
Warisannya terus menginspirasi generasi mendatang untuk memperjuangkan keadilan dan martabat, terutama
bagi mereka yang paling membutuhkan di Amerika Latin.

BACA JUGA:
Paus Fransiskus Akan Menandatangani Ensiklik "Fratelli Tutti" Di Asisi
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More