
Tengok Diversifikasi Pangan di NTT, Pemerintah Dorong Peningkatan Produksi Sorgum
Oleh Putut Trihusodo (Penulis Indonesia.go.id)
‘’Harapannya, kita miliki alternatif pangan dalam rangka krisis pangan dunia. Kalau kita ada berlebih, ada stok, ya enggak apa-apa. Justru ini yang kita inginkan, kita ekspor dan menghasilkan devisa bagi negara,” ujar Presiden Jokowi.
Indonesia, menurut Presiden Jokowi, tak boleh hanya bergantung pada beras sebagai bahan pangan pokok penyedia karbohidrat. Bahan alternatifnya perlu disiapkan dan produksinya harus dilakukan agar sewaktu-waktu diperlukan sudah tersedia. Lahan yang ada perlu dioptimalkan pemanfaatannya. Pilihan sorgum di Sumba itu, kata Presiden Jokowi, dilakukan karena pada musim sebelumnya penanaman jagung tidak terlalu berhasil. Ternyata, pilihan atas sorgum tidak meleset.
‘’Sudah dicoba di Kabupaten Sumba Timur ini, seluas 60 hektare, dan kita sudah pula melihat sendiri hasilnya, sangat baik. Bicara keekonomian juga masuk, bisa merekrut banyak SDM, sebagai tenaga kerja kita,’’ ujar Presiden Jokowi.
Nilai ekonomiannya bisa mencapai Rp50 juta bersih per tahun. ‘’Artinya, kalau dibagi dua belas, per bulannya mencapai lebih empat jutaan rupiah. Ini juga hasil yang tidak kecil,” Presiden Jokowi menambahkan.