
Tengok Diversifikasi Pangan di NTT, Pemerintah Dorong Peningkatan Produksi Sorgum
Oleh Putut Trihusodo (Penulis Indonesia.go.id)
Pada sebuah petakan ladang di tengah food estate seluas 60 hektare itu, Presiden Jokowi bersama Iriana Joko Widodo menanam sebaris biji sorgum dengan mesin tangan sederhana. Usai seremoni tanam biji, Presiden Jokowi memeriksa sebuah gudang besar dengan sejumlah mesin di dalamnya.
Dalam sambutannya, seperti disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kepala Negara menekankan bahwa uji coba penanaman sorgum merupakan usaha menghadapi krisis pangan global, yang bukan saja bisa terjadi di hari ini tapi juga bisa muncul di tahun-tahun mendatang.
Hingga Mei 2022 ini, indeks harga pangan dunia masih bergerak-gerak di level 145, sekitar 40 poin di atas harga 2020. Situasi ini diperburuk oleh perang di Ukraina dan inflasi yang melanda dunia.
Dalam situasi rawan ini, kata Presiden Jokowi, Organisasi Pangan Dunia (FAO) pun terus memperingatkan negara-negara anggotanya agar siap siaga menghadapi kemungkinan krisis pangan global. Pemerintah mengedepankan food security, ketersediaan pangan yang terjangkau dengan kualitas nutrisi yang memadai. Pemerintah Indonesia merespons situasi rawan ini dengan mendorong petani menanam jagung, umbi-umbian seperti kentang, sagu, dan sorgum, sebagai bahan pangan alternatif.