Tata Kelola yang Baik, Kunci Penting Lawan Stunting

Hal ini menunjukkan, perlunya perbaikan dalam pengumpulan dan interpretasi data, misalnya, indikator data kehamilan yang tidak diinginkan.

“Ada yang menggunakan konsep hak perempuan dan konsep perencanaan kehamilan, tetapi pemerintah daerah menggunakan konsep kehamilan berisiko, yang dikenal dengan 4T (Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Dekat, dan Terlalu Banyak),” katanya.

“Ini adalah dua parameter yang berbeda yang berkonsekuensi pada pengambilan kebijakan,” pungkas George.

Oleh karenanya, Gorge menilai, indikator yang dikejar harus yang logis dan tidak hanya berfokus pada outcome.

Ia mencontohkan masalah screening anemia yang dijadikan acuan untuk pengambilan tindakan lanjut.

“Yang kami temukan di lapangan, pemberian tablet tambah darah tidak ada hubungannya dengan screening,” tambahnya.

“Masih banyak indikator yang membuat kita susah berkonsentrasi pada layanan mana yang harus kita awasi,” katanya.

Untuk mengatasi permasalahan ini, USAID-ERAT bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memperbaiki penerapan kerangka kerja yang logis dan memastikan indikator yang digunakan relevan dan efektif.

BACA JUGA:
Impor Elpiji Capai Rp80 Triliun, Jokowi Berusaha Atasi dengan Hilirisasi Batu Bara Jadi DME
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More