
Tanggapi Ketua DPD PAN Manggarai Terkait Refocusing Anggaran, Ketua DPD Golkar: Kritik Harus Punya Basis Data
Terahkir, Yoakim mencontohkan beberapa wilayah lain seperti Kecamatan Wae Rii dan Rahut juga menjadi wilayah yang terdampak kebijakan refocusing. Padahal kedua kecamatan itu adalah sumber kantong suara untuk bupati dan wakil bupati pada Pilbup kali lalu.
“Rahut dan Wae Rii itu bukan basis PAN pada Pilkada kemarin, tapi basis H2N. Itu artinya, tidak ada tendesius politik dalam kebijakan yang diambil,” tutupnya.
Sebelumnya seperti diberitakan berbagai media, bupati Nabit mengambil kebijakan refocusing anggaran yang dituangkan dalam Surat Keputusan bernomor: HK/ 253/ 2021 tentang Penetapan Realokasi Belanja Modal dalam Rangka Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 di Kabupaten Manggarai Tahun Anggaran 2021.
Dalam Sk tersebut bupati membatalkan sejumlah paket proyek yang sudah dianggarkan untuk sejumlah wilayah, termasuk di wilayaah Rahong utara yang menjadi dasar kritik yang disampaikan Jimur.
Atas kebijakan ini, Bupati Nabit mendapat banyak kritikan dari berbagai pihak, seperti PMKRI dan anggota DPRD dari partai PAN. Ketua Dewan pimpinan daerah PAN yang juga merupakan anggota DPRD Provinsi, menuduh Bupati Nabit mengambil kebijakan refocusing atas dasar dendam politik. Adapun dasar dari tuduhannya adalah wilayah yang terdampak dari kebijakan itu adalah wilayah yang menjadi basis suara partainya. (Rafael Rela)