Tanggapan Paus Leo XIV atas Surat Terbuka Presiden Burkina Faso Ternyata Palsu, Hasil Rekayasa Artifisial Intelijen

Di beberapa negara Afrika, anak-anak kekurangan akses air bersih, sementara perusahaan multinasional mengeruk miliaran dolar dari tanah yang sama tanpa membayar iuran yang adil. Bayangkan: di berbagai komunitas, para ibu melahirkan di rumah sakit yang gelap gulita, sementara kapal-kapal kargo sarat sumber daya berharga meninggalkan pelabuhan yang dijaga ketat oleh pasukan asing. Itu bukan perdagangan, melainkan eksploitasi—bukan hanya tragedi Afrika, tetapi skandal global yang mencerminkan kegagalan moralitas kolektif kita. Ini penghujatan: mengkhotbahkan keadilan setiap Minggu, namun terus berinvestasi dalam sistem eksploitasi pada hari Senin.
Presiden Treoré bertanya, apakah Vatikan akan menyebutkan dosa-dosa ini? Ya, kami akan melakukannya, kami tidak akan lagi berbicara tentang kemiskinan tanpa menyebutkan nama arsiteknya. Kami akan menantang lembaga-lembaga yang berpura-pura baik sambil bernegosiasi untuk mendapatkan kontrol di balik pintu tertutup.

Kami tidak akan lagi tinggal diam dalam pertemuan puncak global (KTT) ketika para pemimpin Afrika dipaksa memprivatisasi masa depan mereka demi pinjaman jangka pendek. Gereja tidak hanya sekadar mengadvokasi bantuan; Gereja harus memperjuangkan kesetaraan. Pertobatan ekonomi mutlak diperlukan, karena perdamaian sejati mustahil terwujud jika pencurian struktural terus terjadi. Kemakmuran segelintir orang tidak boleh dibangun di atas eksploitasi terus-menerus terhadap banyak orang. Afrika tidak boleh terus meminjam kembali kekayaannya sendiri dengan bunga.”

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More