
Tanggapan Paus Leo XIV atas Surat Terbuka Presiden Burkina Faso Ternyata Palsu, Hasil Rekayasa Artifisial Intelijen
Jadi saya katakan marilah kita memberkati gendang dan tarian. Marilah kita menguduskan bahasa-bahasa dan liturgi-liturgi dari setiap desa, setiap orang, setiap bahasa yang memanggil Yesus sebagai Tuhan. Biarlah Gereja menjadi sebuah simfoni, bukan solo.
Biarlah Vatikan tidak hanya menjadi pusat tetapi juga menjadi sebuah lingkaran, di mana Afrika tidak hanya diterima tetapi juga dihormati. Dan biarlah ini menjadi warisan kepausan Anda bahwa Anda tidak hanya melihat ke arah Afrika tetapi berjalan bersamanya, belajar darinya, membelanya.
Roh Tuhan tidak mengenal peta-peta kolonial. Roh itu mengalir di mana pun hati terbuka. Dan hari ini roh itu bergerak melalui Afrika dengan kekuatan. Janganlah kita menghalangi jalannya. Janganlah kita menjinakkannya dengan tradisi. Janganlah kita menyaringnya dengan rasa takut. Sebaliknya, marilah kita mengikutinya dan diperbaharui. Pengampunan, persatuan, dan awal yang baru.
Presiden Treoré, Anda telah berbicara dengan hati yang terbangun oleh rasa sakit, dibentuk oleh pertempuran dan diterangi oleh kerinduan yang kuat akan keadilan.