
Tanggapan Paus Leo XIV atas Surat Terbuka Presiden Burkina Faso Ternyata Palsu, Hasil Rekayasa Artifisial Intelijen
Marilah kita mengajarkan Teologi dengan kerendahan hati. Marilah kita menjabarkan Kristus tanpa menghapus identitas. Marilah kita cukup berani untuk mengatakan bahwa Yesus dapat mengenakan jubah Afrika, berbicara dalam peribahasa Afrika, berjalan di lanskap Afrika, dan Ia tidak kehilangan keilahian-Nya.
Penghormatan terhadap budaya bukanlah kebenaran politik.
Hal ini merupakan sebuah kebutuhan rohani. Dan ketika kita menghormati kenangan orang lain, kita mencerminkan hati Kristus yang tidak pernah meminta para muridnya untuk menjadi orang Romawi untuk ditebus.
Biarlah Gereja menjadi tempat di mana semua kenangan aman. Biarlah Vatikan dikenal bukan hanya karena apa yang dimilikinya, tetapi juga karena apa yang dikembalikannya.
Dan marilah kita mengingatkan dunia bahwa menghapus sebuah budaya sama saja dengan menyinggung sang pencipta. Karena Dia yang menciptakan semua orang menciptakan semua ekspresi mereka.
Presiden Treoré, tantangan Anda bukanlah kepada seseorang tetapi kepada sebuah sistem.