Tanggapan Paus Leo XIV atas Surat Terbuka Presiden Burkina Faso Ternyata Palsu, Hasil Rekayasa Artifisial Intelijen

Kami menyebutnya pelestarian. Kami menyebutnya pertukaran.

Tapi mari kita bicara dengan jelas. Itu adalah penjarahan memori.

Dan ingatan, Presiden Treoré, adalah suci. Tanpa ingatan, orang tidak bisa sembuh. Tanpa ingatan, rakyat tidak bisa bangkit. Tanpa ingatan, suatu bangsa tidak bisa mengetahui siapa mereka sebenarnya. Dan itulah yang membuat pencurian itu begitu menghancurkan.

Saya telah menelusuri arsip-arsip Vatikan dan mengagumi keindahannya, cakupannya, dan kedalamannya. Namun saya juga menangis melihat apa yang hilang dari rak-rak anak-anak Afrika.

Bagaimana masa depan dapat terbentuk jika masa lalu tetap terfragmentasi? Bagaimana sebuah benua dapat menemukan martabat jika kejeniusannya dipajang di bawah bendera asing di balik kaca pengaman di samping plakat yang mereduksi kerajaan menjadi suku-suku dan pejuang kemerdekaan menjadi pemberontak?

Masalahnya bukan hanya karena kekayaan budaya Afrika berada di ibu kota negara asing.
Tragedi yang lebih dalam adalah bahwa di banyak tempat tersebut, kehadiran mereka masih dibenarkan oleh arogansi. Mereka mengatakan bahwa kami melindungi apa yang tidak bisa dilindungi oleh Afrika.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More