Tanggapan Paus Leo XIV atas Surat Terbuka Presiden Burkina Faso Ternyata Palsu, Hasil Rekayasa Artifisial Intelijen

Kalian adalah khotbah yang hidup di zaman ini. Khotbah yang menentang kenyamanan orang-orang yang berkuasa. Khotbah yang memanggil kita kembali ke hati nurani. Khotbah yang mengatakan bahwa jika keadilan global memiliki tangan, mereka akan membangun jembatan, bukan perbatasan.

Presiden Treoré, jika surat Anda adalah sangkakala perlawanan, biarlah balasan ini menjadi nyanyian kenangan.

Kita tidak bisa berbicara tentang perdamaian sambil mengabaikan eksodus seluruh generasi. Kita tidak bisa berbicara tentang harapan sambil membungkam kisah-kisah para pengungsi.

Kaum muda Afrika berhak mendapatkan yang lebih baik daripada batu nisan di negeri asing dan kuburan tak bertanda di bawah pasir gurun.

Mereka berhak mendapatkan masa depan, bukan pemakaman.

Dan selama saya masih bernafas, saya akan memberitakan kebenaran ini bahwa tidak ada manusia yang ilegal. Bahwa tidak ada benua yang tidak memiliki belas kasihan, bahwa selama migrasi adalah sebuah pilihan dan bukan pilihan terakhir, pekerjaan kita sebagai gembala belum selesai.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More